Senin, 16 Juli 2012

Pidato Beserta Sisitematikanya Dan Contoh nya


Oleh Baahy Muhammad Abyan

KAMI BLOKIR COPAS


PENGERTIAN PIDATO

Pidato merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi hubungan antara yang berpidato dengan yang diberi pidato. Oleh sebab itu maka yang berpidato (pemidato) hendaknya mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya, agar tercapai apa yang diharapkannya.

Beberapa fungsi pidato antara lain :
1. Menyampaikan informasi kepada pendengarnya.
2. Mendidik.
3. Mempengaruhi pendengar.
4. Menghibur.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah orang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato itu maka seseorang dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada saat akan atau ketika berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur, apakah pidatonya itu berhasil atau gagal.
Berpidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :
1.      Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.
2.      Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa pendengarnya. Pergunakan bahsa baku jika berpidao dalam forum resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
3.      Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pndengar. Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.
4.      Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri, takut, bingung atau grogi. Jangan memfonis pendengar dengan memaksakan pendapat atau kehendak.


Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.

Yang terhormat, Ketua RT Dusun Sukamaju
Dan hadirin yang berbahagia,

Terlebih dahulu, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih berkesempatan untuk menghadiri acara pemilihan Rt di lingkungan kita. shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Allah, Muhammad SAW, yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya pada akhir zaman.

Hadirin yang berbahagia,
Malam ini, kita telah bersepakat untuk memilih calon pemimpin di lingkungan kita. Sebagaimana tuntutan agama, hendaknya kita memilih pemimpin dengan empat kriteria, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tablighSidiq berarti calon pemimpin mesti benar dan mengajak hadirin kepada jalan kebenaran. Hendaknya kita memilih calon pemimpin yang selalu mengajak kita agar menaati aturan dan tidak mengajak kita untuk melanggarnya.

Amanah berarti bahwa pemimpin mesti dapat dipercaya. Hendaknya kita tidak terbius oleh janji dan atau sumpah serapah. Kita mesti memantapkan pilihan sembari menganalisis kelebihan dan kekurangan calon pemimpin yang akan kita pilih. Kesalahan hari ini akan menjadi penyesalan kita nanti.

Fathonah berarti bahwa pemimpin mesti pintar mengatur masyarakat. Cara mengatur terbaik adalah memberikan keteladanan. Oleh karena itu, hendaknya kita memilih pemimpin yang benar-benar dapat menjadi contoh dan atau figur. Tentunya keteladanan itu dapat disebabkan kepandaiannya, kedermawanannya, kesantunannya, dan atau kesalehannya.

Dan persyaratan keempat adalah tabligh, yaitu pemimpin yang selalu berani menyampaikan kebenaran kepada rakyat. Pemimpin yang tidak bertujuan mencari popularitas dan atau tendensius demi gengsi dan atau ambisi. Pemimpin itu mesti berani berkata bahwa benar adalah benar dan salah adalah salah.

Hadirin yang berbahagia,

Kita mesti belajar kepada masa lampau. Kesalahan memilih pemimpin ternyata sungguh memberikan dampak negatif pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, hendaknya kita belajar dan menjadikan semua peristiwa itu sebagai pembelajaran. Janganlah kita mengulang kesalahan yang sama karena itu akan berdampak lebih besar pada masa yang akan datang. Barang siapa membiarkan seseorang melakukan perbuatan dosa, sesungguhnya ia telah ikut berbuat dosa.

Atas dasar itulah, saya tidak berambisi untuk dipilih dan terpilih menjadi pemimpin. Begitu beratnya beban menjadi pemimpin. Sungguh itu menjadi pertanggungjawaban yang luar biasa, baik kepada masyarakat saat ini maupun pada akhirat nanti. Kiranya saya merasa belum waktunya menjadi pemimpin karena saya belum berani menanggung semua  dampaknya. Maka, saya persilakan hadirin untuk memilih figur calon pemimpin yang layak menjadi pemimpin. Mantapkan hati dan tetapkan pilihan: pemimpin terbaik adalah nurani Anda.

Sebagai penutup sambutan, saya berterima kasih jika tidak terpilih. Saya akan berucapinnalillah jika saya terpilih. Tentunya saya justru berharap agar Saudara tidak memilih saya. Terima kasih untuk semua perhatian yang diberikan dan mohon maaf jika saya melakukan kesalahan. Billahitaufiq wal hidayah, warridla wal inayah.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh.


SISTEMATIKA PIDATO SAMBUTAN
Apa itu kata sambutan?, kata sambutan adalah ucapan yang disampaikan dalam acara semi formal. Kata sambutan, ceramah, dan pidato itu beda, perbedaannya adalah sebagai berikut :
1.    Kata sambutan : ucapan yang disampaikan dalam suatu acara semi formal.
2.    Ceramah : ada interaksi antar audiens, atau tanya jawab. Ceramah berada pada situasi umum sedangkan khotbah berada pada situasi keagamaan.
3.    Pidato : tidak ada interaksi dengan audiens, bersifat kaku, berada dalam situasi formal.
Nah, sedangkan persamaannya adalah kegiatan ini dilaksanakan di depan umum. berikut adalah sistematika kata sambutan:
1.    Salam pembuka, seperti “assalamu’alaikum” atau “selamat pagi” dan lain-lain.
2.    Ucapan puji syukur, seperti “marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah S.W.T.”.
3.    Isi, berisi mengenai penjelasan singat mengenai acara misalnya “dengan dilaksanakannya acara ini, semoga kita semua menjadi yang lebih rajin lagi dalam menuntut ilmu” atau dengan kata-kata lainnya, tapi harus sesuai dengan acaranya.
4.    Ucapan terimakasih.
5.    Salam penutup.

0 komentar:

Posting Komentar

Bijak adalah hal utama